DIMADURA.ID–Pada artikel kali ini, redaksi hendak menyajikan 5 contoh kalimat peribahasa Madura.
Di sini redaksi telah mendesain poster berisi ringkasan pembahasan tentang 5 contoh kalimat yang memuat peribahasa Madura tersebut.
Sebelumnya, redaksi telah memposting sejumlah peribahasa Madura serupa tetapi tidak di sini, melainkan di akun resmi sosial media dimadura.id; yakni di halaman Facebook dan Instagram.
Untuk dapat membacanya, silakan pembaca dimadura klik tautan berikut.
Dalam artikel ini, redaksi tampilkan 5 peribahasa Madura berikut contoh masing-masing dalam kalimat.
Peribahasa Madura Part 9
Passra Bhungkoghân. Peribahasa ini biasanya diucapkan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang terkena musibah dan ia pun pasrah terhadap apa kata takdir yang bakal menimpanya.
Peribahasa Madura Part 10
Bhellâk perro’na. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, bhellâk perro’na berarti loreng ususnya.
Maksudnya adalah umpatan ironis terhadap orang yang jelek perangainya atau tidak punya etika agar ia sadar dan mau memperbaiki akhlaknya.
Simak contoh kalimat yang memuat peribahasa bhellâk perro’na dalam poster berikut.
Peribahasa Madura Part 11
Bhentar tongghâ’ ḍâlem tana. Artinya: talèbât panas arè atau suhu yang teramat panas.
Kalimat tersebut biasanya diucapkan oleh orang Madura saat ia bersama temannya ada di bawah terik matahari langsung atau saat musim nèmor tèghâ.
Nèmor tèghâ maksudnya musim kemarau yang berkepanjangan dimana panas cahaya matahari ketika itu lebih dari kadar panas pada hari biasanya.
Berikut ini contoh kalimat yang memuat peribahasa Madura bhentar tongghâ’ ḍâlem tana.
Peribahasa Madura Part 12
Martabât bâlâtthang. Arti Bahasa Indonesia martabât yakni seperti, seumpama, layaknya, semisal atau lain sebagainya.
Sementara bâlâtthang adalah hewan sungai sejenis kepiting yang biasa memakan kotoran, lumut atau bangkai hewan-hewan yang ada di sungai.
Peribahasa martabât bâlâtthang ini biasa diucapkan kepada orang yang suka mengeruk harta orang bawah untuk kepentingan dirinya kepada atasannya.
Hal tersebut ia lakukan agar dapat pujian atau kenaikan pangkat karena perbuatan baiknya kepada sang atasan, tak peduli walau perbuatan tersebut telah melukai atau merugikan bawahannya.
Berikut ini contoh kalimat yang memuat peribahasa martabât bâlâtthang.
Peribahasa Madura Part 13
Ta’ lè-tolè bângkong. Artinya orang tersebut berjalan khusyuk ke depan, tak sedikitpun menoleh sampai tiba di tujuan.
Ta’ lé-tolé artinya tidak pernah menoleh, bângkong artinya bokong atau bagian belakang bawah tubuh manusia.
Untuk dapat lebih memahami maksudnya, perthatikan contoh kalimat dalam poster berikut.
Ya, itulah 5 contoh kalimat peribahasa Madura. Semoga bermanfaat.