dimadura
Beranda Tomang Sampang Darurat! Sampah Dapur MBG di Sampang Jadi Bom Waktu Krisis Lingkungan

Darurat! Sampah Dapur MBG di Sampang Jadi Bom Waktu Krisis Lingkungan

Karyawan dapur MBG sedang menyiapkan menu makan (Dok. dimadura.id)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1SAMPANG, dimadura.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat, kini justru memunculkan persoalan baru. Lonjakan sampah dapur dari program ini menjadi ancaman serius bagi lingkungan di Kabupaten Sampang, Madura.

Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan DLH Perkim Sampang, Aulia Arif, menyebut timbunan sampah MBG berpotensi menimbulkan ledakan masalah kesehatan jika tak segera dikelola.

“Volume sampah yang kami tangani mencapai 27 ton per hari. TPA Gunung Maddah sudah tertekan dan tak terkendali. Sampah organik membusuk menimbulkan bau, lalat, hingga penyakit menular. Ini darurat lingkungan,” tegas Aulia saat melakukan dialog Mozaik Indonesia RRI Sampang, Rabu (24/9/2025).

Saat ini, lanjut Aulia, ada sekitar 36 dapur MBG aktif menghasilkan ribuan porsi makanan setiap hari. Namun, sekitar 70 persen sampah yang dihasilkan berupa sisa makanan dan plastik. Jika tidak dipilah sejak awal, higienitas makanan terancam dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berisiko kolaps.

“Pemilahan harus dimulai sejak proses memasak. Kami menyiapkan surat edaran dan SOP teknis agar dapur MBG ikut standar. Tidak boleh ada penundaan,” ujarnya.

Pegiat Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sampang, Agus Hendra, menilai partisipasi warga adalah solusi nyata.

“Kami sudah uji maggot, biopori, hingga ternak ayam. Satu jalur dapur MBG bisa mengolah 1,5 kuintal sampah organik per hari. Kalau dibiarkan, limbah cairnya bisa mencemari lingkungan secara masif,” ungkapnya.

Menurut Agus, swadaya masyarakat bisa menjadi kunci pengurangan sampah. “Sampah organik bisa dijadikan pupuk atau pakan ternak. Dengan sinergi warga dan pemerintah, risiko lingkungan dan kesehatan dapat ditekan,” tambahnya.

Aulia pun menutup dengan peringatan keras.“Jika pengelolaan ini dibiarkan, bukan hanya TPA penuh. Anak-anak dan warga paling rentan bisa terpapar penyakit. Dapur MBG harus mengelola sampah dengan benar, sekarang juga,” tandasnya.***

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Konten Iklan