SumenepTomang

Demi Berikan Pelayanan Prima Bagi Pasien, RSUD Anwar Sumenep Terus BerInovasi

Avatar Of Ari Si
37
×

Demi Berikan Pelayanan Prima Bagi Pasien, RSUD Anwar Sumenep Terus BerInovasi

Sebarkan artikel ini
Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Dr. H. Moh. Anwar Di Kabupaten Sumenep, (Foto: Istimewa/Doc. Dimadura).
Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar di Kabupaten Sumenep, (Foto: Istimewa/Doc. Dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS SUMENEP, DIMADURA–Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar di Kabupaten Sumenep, Madura, terus melakukan transformasi besar-besaran dalam pelayanan kesehatan.

‎Di bawah kepemimpinan dr. Erliyati, M.Kes., rumah sakit tersebut, mencatatkan sejumlah inovasi strategis yang menjadikan warga tak lagi harus dirujuk ke kota besar seperti Surabaya atau Malang untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.

‎Salah satu terobosan signifikan adalah keberhasilan tim medis RSUD Sumenep melakukan prosedur pengangkatan tumor tiroid jinak menggunakan metode Radio Frequency Ablation (RFA).

‎Teknik ini dilakukan tanpa pembedahan konvensional, cukup dengan tusukan setipis jarum suntik.

‎Prosedur itu, dinilai minim risiko, tidak memerlukan rawat inap, dan memungkinkan pasien langsung pulang setelah tindakan.

‎”RSUD Sumenep menjadi rumah sakit pertama di Madura dan kedua di Jawa Timur yang menerapkan metode ini. Hal tersebut adalah langkah besar dalam sejarah layanan medis lokal,” kata Direktur RSUD Sumenep, dr. Erliyati, Kamis (12/6/2025).

‎Tak hanya dalam hal tindakan medis, digitalisasi layanan juga terus dikembangkan. Sistem antrean elektronik, pra-pemesanan poliklinik, serta metode pembayaran non-tunai berbasis virtual account kini telah diterapkan.

‎Langkah ini bertujuan mempersingkat waktu tunggu pasien dan mempermudah akses layanan.

‎Di bidang layanan spesialistik, RSUD Anwar juga meluncurkan Poli Nyeri pertama di Madura. Selain itu, kini tersedia layanan kemoterapi dan patologi anatomi, yang sebelumnya hanya bisa diakses masyarakat melalui rujukan ke rumah sakit luar daerah.

‎Penambahan tenaga dokter spesialis terus diupayakan untuk memperkuat lini pelayanan primer dan lanjutan.

‎Fasilitas fisik rumah sakit pun turut mengalami peningkatan. Gedung Poli Terpadu kini dilengkapi lift dan pendingin udara.

‎Area tunggu dirancang lebih ramah budaya lokal, menonjolkan unsur kenyamanan dan kekeluargaan yang menjadi nilai penting bagi masyarakat Madura.

‎Erliyati menjelaskan, kritik dari publik tidak diabaikan. Salah satu respons cepat adalah penambahan depo farmasi untuk mengurai antrean, serta pembangunan dua ruang tunggu tambahan bagi keluarga pasien.

‎“Kami berkomitmen menjadikan masukan masyarakat sebagai pemicu perbaikan,” ujar Erliyati.

‎Tak kalah penting, rumah sakit juga menghadirkan layanan sosial “La Sehat”, yakni antar-jemput gratis bagi pasien kurang mampu. Inisiatif ini menyasar warga yang kesulitan akses transportasi pulang setelah berobat.

‎Di sisi penunjang medis, pengadaan unit CT scan kedua sedang dipersiapkan untuk mengurangi kepadatan antrean.

‎”Dalam waktu dekat ini, layanan MRI, bedah digestif subspesialis, serta terapi hiperbarik juga akan tersedia,”tambhnya.

‎Kehadiran layanan hiperbarik ini bahkan mendapat apresiasi langsung dari Wakil Bupati KH. Imam Hasyim karena dinilai sangat inovatif dan belum banyak tersedia di daerah.

‎Transformasi menyeluruh yang berlangsung dalam beberapa bulan terakhir menandai keseriusan RSUD Sumenep dalam meningkatkan kualitas layanan.

‎Dengan langkah progresif itu, rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga menjelma menjadi pusat rujukan medis yang setara dengan rumah sakit di kota besar.***