dimadura
Beranda Tomang Advertorial Rokok Makayasa Sumenep Sukses Rambah Pasar 82 Kabupaten di Indonesia dan Kuala Lumpur

Rokok Makayasa Sumenep Sukses Rambah Pasar 82 Kabupaten di Indonesia dan Kuala Lumpur

Owner Makayasa Sumenep, H. Supriyadi, Saat Diwawancara di Tempat Kerjanya, Senin 5 Mei 2025 (Foto: Doc. Dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS ADVERTORIAL, DIMADURA — Di tengah kompetisi pasar rokok yang makin ketat, rokok kretek Makayasa produksi PR Mahaputera Nusantara terus menunjukkan taringnya. Produk asal Sumenep, Madura ini kini telah menjangkau 82 kabupaten di Indonesia dan merambah pasar ekspor ke Kuala Lumpur, Malaysia.

Dibangun dengan semangat “Dari Desa untuk Dunia”, Makayasa hadir sebagai produk lokal yang mengusung cita rasa khas dan kualitas prima. Di balik kesuksesan ini, terdapat strategi kolaboratif dan narasi kuat yang dijalankan oleh pemiliknya, H. Supriyadi.

“Penjualan hari ini bukan hanya soal kualitas, tapi juga bagaimana kita menyampaikan cerita di balik produk. Makayasa tumbuh karena kami memadukan keduanya,” ujar Supriyadi di ruang kerjanya, Senin (5/5/2025).

Makayasa mulai diproduksi secara massal pada 2023, setelah melalui fase rintisan sejak 2021. Dalam waktu kurang dari setahun, merek ini berhasil menembus berbagai daerah strategis, mulai dari Jakarta, Kalimantan Utara, Riau, Batam, hingga NTB dan NTT.

Kompak: Karyawan Perusahaan Rokok Makayasa Sumenep (Foto: Doc. Dimadura)
Kompak: karyawan perusahaan rokok makayasa sumenep (foto: doc. Dimadura)

Supriyadi menyadari bahwa era digital menuntut pendekatan yang lebih dari sekadar menjual. “Kurva penjualan sekarang ditentukan oleh kekuatan narasi dan kolaborasi, terutama dengan media. Ini yang kami pegang sejak awal,” katanya.

Dengan rata-rata penjualan harian mencapai 50–60 bal besar dan total bulanan hingga 2.000 bal, Makayasa menjadi contoh nyata bahwa produk desa pun bisa bersaing di panggung nasional bahkan internasional.

Salah satu mitra distribusi di Kalimantan Utara, Rahman Wahid, mengaku optimis terhadap produk ini. “Makayasa punya aroma dan cita rasa yang kuat. Pasarnya langsung terbentuk sejak awal kami pasarkan. Orang Kalimantan suka yang autentik, dan Makayasa menjawab itu,” ungkapnya.

Konsumen pun menunjukkan loyalitas. “Sejak coba pertama kali di warung langganan, saya langsung ganti ke Makayasa. Rasanya khas dan konsisten,” tutur Bahrul, pelanggan di Batam.

Saat ini, PR Mahaputera Nusantara mempekerjakan sekitar 70 karyawan. Bagi Supriyadi, ini bukan sekadar bisnis, melainkan upaya membuka lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi lokal.

“Kita ingin membangun industri kreatif berbasis desa. Bukan hanya menjual, tapi juga memberi dampak nyata,” tuturnya.

Makayasa membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, mulai dari kualitas produk hingga kekuatan cerita, sebuah merek lokal bisa menjadi pemain utama, baik di pasar domestik maupun luar negeri.***

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Konten Iklan