TOMANG, SUMENEP – Viral, sejumlah pelajar di jalanan kota Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar penggalangan bantuan dana solidaritas untuk korban perang di Gaza, Palestina, Rabu (1/11).
Pantauan media ini, sejumlah pelajar dengan seragam toska tersebut melakukan aksi solidaritas untuk korban perang di Gaza, Palestina tepat di jam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sekitar pukul 09.00 WIB.
Hingga berita ini naik, belum diketahui secara pasti dari lembaga mana para pelajar tersebut berasal.
BACA JUGA: Inilah 4 Mahluk Gaib Penjaga Situs Keramat di Pulau Gili Labak
Namun demikian, kegiatan penggalangan dana oleh sejumlah siswa ini telah menarik perhatian publik lantaran dianggap melanggar ketentuan KBM, yakni tidak masuk saat jam pelajaran berlangsung.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadinsos P3A) Sumenep, Achmad Dzulkarnaen mengatakan, pihaknya akan segera bergerak cepat untuk menyelidiki dan menindaknya.
Pihaknya menegaskan, akan segera melakukan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat untuk menertibkan pelajar yang melakukan aksi penggalangan dana di waktu jam aktif belajar.
“Kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Satpol PP,” kata Dzulkarnaen saat dihubungi media, Rabu (1/11).
BACA JUGA: Soal Tuntutan Pengentasan Kemiskinan, Kadinsos P3A Sumenep: Itu Bukan Hanya Tugas Dinsos!
Pihak Dinsos P3A Sumenep bersama tim akan turun langsung ke lapangan untuk memberikan imbauan dan memastikan tidak ada lagi siswa-siswi yang melakukan penggalangan dana di jam aktif sekolah.
“Kami akan turun ke lapangan bersama tim nanti,” tegasnya.
Kadinsos Dzulkarnaen menilai, aksi kemanusiaan untuk membantu saudara di Palestina sangat bagus untuk dilakukan. Namun demikian, hal itu menurutnya mesti dilakukan dengan cara yang elok.
“Tapi kalau di tengah jalan dan melibatkan anak di bawah umur ini sangat tidak elok untuk dilakukan,” ujarnya.
Pantauan media ini, selama beberapa hari terakhir marak para pelajar yang notabene masih di bawah umur turun jalan melakukan aksi penggalangan dana untuk warga Palestina.
BACA JUGA: Pangèran Katon dan 3 Lubang Keselamatan
Para pelajar tersebut melakukan penggalangan dana di berbagai titik lampu merah, salah satunya di simpang empat lampu merah Jalan Raya Trunojoyo, Kota Sumenep.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumenep, Agus Dwi Saputra menegaskan, kegiatan penggalangan dana yang melibatkan anak di bawah umur atau pelajar seminim mungkin harus dihindarkan.
“Ya tidak boleh lah, itu kan waktunya siswa belajar di kelas,” tegas Agus menjelaskan.
Setelah melakukan koordinasi dengan penegak keamanan setempat, pihaknya mengaku akan menerapkan tindakan berupa teguran terhadap lembaga terkait.
“Jika itu dilakukan oleh lembaga yang ada di bawah naungan Disdik, nanti kita akan lakukan koordinasi dengan satuan pendidikannya. Kalaupun itu berasal dari lembaga swasta yang berada di bawah naungan kita, itu ada, jelas tetap akan kita tindak,” katanya.
Kadisdik Agus lebih lanjut menjelaskan soal sanksi bagi lembaga yang melakukan aksi penggalangan dana dan melibatkan para pelajar pada jam pelajaran aktif tanpa seizin Disdik setempat.
“Aksi penggalangan dana memang merupakan tindakan yang baik untuk mengajarkan kepedulian antar sesama. Hanya saja, hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada. Harus ada izin tertulis,” ucapnya.
BACA JUGA: Kunci Hidup Sehat ala Sesepuh Bahasa Madura Sumenep: Haji Abdir Arifin
Untuk itu, pihaknya mengatakan akan segera mencari informasi valid dari lembaga mana para pelajar itu berasal, kemudian melakukan evaluasi terhadap yang bersangkutan.
Dalam kegiatan yang sama, sejumlah siswa-siswi MAN Sumenep tampak juga menggelar aksi sosial penggalangan dana untuk warga Palestina.
Bedanya, mereka melakukan kegiatan tersebut pada waktu sore, alias di luar jam aktif sekolah atau di luar KBM.
Salah seorang siswi MAN Sumenep, Tias, kepada dimadura.id mengatakan, aksi solidaritas itu memang rutin ia lakukan bersama teman-teman perwakilan OSIS MAN Sumenep.
Lanjut Tias, hingga Jumat (3/11) depan ia berencana akan mengumpulkan hasil penggalangan dana untuk korban perang Palestina itu bersama anggota OSIS lainnya.
“Ya, kita sudah dapat izin dari guru dan kepala sekolah, asal ya itu, waktunya adalah ketika sudah selesai sekolah,” pungkas Tias.***