SumenepTomang

52% Koperasi di Sumenep Tidak Aktif, Kadiskop Moh Ramli Upayakan Hal Ini

Avatar Of Dimadura
447
×

52% Koperasi di Sumenep Tidak Aktif, Kadiskop Moh Ramli Upayakan Hal Ini

Sebarkan artikel ini
Kadiskop Sumenep, Moh Ramli, Mendampingi Bupati Achmad Fauzi Tinjau Pelaku Umkm Di Pasar Bangkal Beberapa Waktu Lalu (Foto: Mazdon/Dimadura.id)
Kadiskop Sumenep, Moh Ramli, mendampingi Bupati Achmad Fauzi tinjau pelaku UMKM di Pasar Bangkal beberapa waktu lalu (Foto: Mazdon/dimadura.id)

Logo Dimadura.idNEWS SUMENEP – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Sumenep, Moh. Ramli, menyatakan, jumlah koperasi di kabupaten ujung timur pulau Madura total ada 1.541 koperasi. Namun dari jumlah tersebut, tercatat hanya 803 unit yang aktif. Artinya, 738 koperasi lainnya atau sekitar 52 persen tidak aktif.

Koperasi yang tidak aktif tersebut, menurut Ramli, umumnya tidak mematuhi prinsip-prinsip dasar koperasi, seperti pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT). Ketidakpatuhan ini menyebabkan mereka kehilangan legalitas dan akhirnya menjadi tidak aktif.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Selain itu, kata Ramli, beberapa koperasi juga tidak memenuhi kewajiban simpanan pokok dan simpanan wajib yang merupakan syarat dasar dalam operasional koperasi.

“Koperasi yang tidak aktif biasanya tidak mengindahkan prinsip koperasi. Salah satunya adalah rapat anggota tahunan (RAT) sehingga akhirnya tidak aktif,” ungkap Ramli, sebagaimana keterangan yang diterima media ini, Kamis (4/7).

BACA JUGA: Sejarah Kota Keris dan Etika Menggunakan Keris ala Masyarakat Sumenep

Padahal pemerintah menurutnya telah mendorong agar koperasi terus aktif demi peningkatan perekonomian, dan untuk memberdayakan dan mengembangkan koperasi yang ada, pihaknya mengatakan butuh waktu karena tidak bisa dilakukan dengan cepat.

Kadiskop Ramli menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap koperasi yang ada.

“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan dan pengawasan. Kesehatan koperasi sangat berdampak pada kemajuannya,” tegasnya.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja koperasi, Diskop UKM dan Perindag Sumenep berencana memperjuangkan anggaran pelatihan pada perubahan anggaran keuangan 2024.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pengetahuan produksi serta manajemen pengelolaan koperasi. Ramli berharap dengan adanya pelatihan tersebut, koperasi di Sumenep dapat lebih berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.

“Kalau tahun lalu kami ada program untuk pelatihan itu. Untuk tahun ini masih diusahakan,” imbuhnya.


BACA JUGA: Mengenal 4 Jenis Seni Permainan Kuda Tradisional Masyarakat Madura


Program pelatihan itu diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pengurus koperasi tentang pentingnya memenuhi kewajiban dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi.

Selain itu, lanjut Ramli, pelatihan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha sehingga koperasi dapat beroperasi dengan lebih efektif dan efisien.

Dengan adanya pembinaan, pengawasan, dan pelatihan yang terus dilakukan, Diskop UKM dan Perindag Sumenep berharap jumlah koperasi yang tidak aktif dapat berkurang secara signifikan.

BACA JUGA: Filosofi Ketupat Madura, Simbol Hubungan Manusia dengan Alam dan Tuhan

“Koperasi yang sehat dan aktif diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Saat ini, upaya yang dilakukan oleh Diskop UKM dan Perindag Sumenep mendapat dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah daerah, masyarakat, dan anggota koperasi diharapkan dapat bekerja sama untuk membangun koperasi yang kuat dan berkelanjutan.

“Dengan sinergi yang baik, koperasi di Sumenep diharapkan dapat tumbuh dan berkembang, memberikan manfaat maksimal bagi anggotanya dan masyarakat luas,” timpal dia lebih lanjut.

Keberhasilan pemberdayaan koperasi di Sumenep akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola dan mengembangkan koperasi.

BACA JUGA: Panduan Praktis! Mengenal Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku Bahasa Madura

Jika koperasi-koperasi ini dapat kembali aktif dan berkontribusi secara optimal, kata dia, maka akan tercipta perekonomian yang lebih kuat dan stabil di Kabupaten Sumenep.

Dalam jangka panjang, diharapkan semua koperasi di Sumenep dapat beroperasi sesuai dengan prinsip dan aturan yang berlaku, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi daerah.

“Lewat upaya yang berkesinambungan, Diskop UKM dan Perindag Sumenep optimis koperasi dapat menjadi pilar penting dalam perekonomian lokal,” pungkas Kadiskop Sumenep Moh Ramli.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *