dimadura
Beranda Tomang Sumenep Pemkab Sumenep Pastikan 470 Guru Honorer Kembali Diusulkan PPPK Paruh Waktu

Pemkab Sumenep Pastikan 470 Guru Honorer Kembali Diusulkan PPPK Paruh Waktu

Foto: Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra, (Ari/Doc. Dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1‎NEWS DIMADURA, SUMENEP–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan setempat, memastikan akan kembali mengusulkan sekitar 470 guru honorer dalam formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.

‎Langkah Itu diambil setelah muncul keberatan dari sejumlah tenaga pendidik yang sebelumnya tidak tercatat dalam usulan formasi tahun berjalan.

‎Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra, menjelaskan keputusan itu lahir dari koordinasi bersama Bupati Sumenep, Sekretaris Daerah, serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, termasuk Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

‎“Alhamdulillah, kemarin kami sudah bertemu Bupati untuk mencari solusi. Harapannya, guru honorer ini bisa tetap mengikuti mekanisme paruh waktu, karena sebagian besar berharap mendapatkan nomor induk pegawai (NIP),” kata Agus, Jumat (26/9/2025).

‎Menurut dia, meskipun kebutuhan guru di sekolah pada dasarnya sudah terpenuhi, pemerintah daerah tetap merasa bertanggung jawab memberikan jalan keluar bagi honorer yang belum terakomodasi.

‎Agus menambahkan, walaupun Surat Keputusan (SK) pengangkatan honorer ditandatangani kepala sekolah, Pemkab tetap mengambil peran untuk memperjuangkan nasib mereka.

‎Salah satu upaya yang ditempuh adalah menunda rencana penutupan sekolah dengan jumlah murid yang minim.

‎Kebijakan itu diambil agar para guru honorer tetap memiliki peluang untuk diusulkan.

‎“Rencana penutupan sekolah sudah kami ajukan ke Bupati. Namun kalau ditutup sekarang, kesempatan bagi honorer akan tertutup. Karena itu sementara ditunda,” ujar dia.

‎Kendati demikian, Agus mengingatkan bahwa tidak semua formasi tambahan bisa diarahkan ke posisi guru.

‎Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik), kebutuhan tenaga pendidik untuk tahun ini dinilai sudah tercukupi.

‎“Formasi guru memang sudah penuh. Jadi tidak bisa semuanya diarahkan ke sana. Namun sebagian besar dari yang kita usulkan tetap akan mendapatkan kesempatan, meski kemungkinan ditempatkan di bidang teknis,” ucap Agus.***

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Konten Iklan