“Tanpa Perjuangan Arya Wiraraja, Tak Akan Ada Nusantara”
 NEWS SUMENEP, DIMADURA – Petikan kalimat dalam judul di atas adalah salah satu pernyataan yang disampaikan Tadjul Arifien R, sejarawan yang sekaligus budayawan Madura, di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Wiraraja (UNIJA) Sumenep, Madura, Senin (25/8/2025).
NEWS SUMENEP, DIMADURA – Petikan kalimat dalam judul di atas adalah salah satu pernyataan yang disampaikan Tadjul Arifien R, sejarawan yang sekaligus budayawan Madura, di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Wiraraja (UNIJA) Sumenep, Madura, Senin (25/8/2025).
Tadjul, sapaan akrabnya, tampil sebagai narasumber di hari pertama masa pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru atau PKKMB UNIJA yang bakal berlangsung selama lima hari ke depan ini.
Di hadapan ribuan mahasiswa baru, ia memaparkan secara mendalam kisah epik Arya Wiraraja, tokoh sejarah Madura yang menjadi penggagas berdirinya kerajaan Majapahit.
Selain mengenalkan dunia akademik, mahasiswa baru Universitas Wiraraja juga disuguhkan pemikiran tokoh-tokoh daerah untuk membentuk karakter, wawasan global, hingga persatuan.

Dalam paparan historisnya, Tadjul menguraikan tentang silsilah Arya Wiraraja yang berasal dari pulau Dewata Bali atau keturunan Sanghyang Pasopati, Mpu Baradah, Mpu Tantular, Siddhimantra, Wangbang Pinatih, kemudian mengabdi pada Kerajaan Singosari hingga menjadi Adipati di Sumenep.
Arya Wiraraja, ungkap Tadjul, adalah Adipati Sumenep pertama yang kini telah berusia hampir delapan abad, dikenal mempunyai kemampuan linuwih di bidang strategi pemerintahan dan strategi perang.
“Disamping juga sebagai pengamat politik yang handal (political futurolog) di zamannya, beliau sebagai perancang pelaksana utama berdirinya kerajaan Majapahit yang hingga mencapai masa keemasannya dengan mempersatukan wilayah kepulauan Nusantara,” urai Tadjul Arifien R.
Diawali dengan perjanjian Songennep, Majapahit berdiri bergerak cepat melesat jauh kedepan, meluncur bagaikan meteor dan mampu menyatukan seluruh wilayah Nusantara, “dan mencapai puncaknya ketika pemerintahan Prabu Hayamwuruk dengan dipelopori oleh Sang Mahapatih Gajahmada dengan sumpah Palapa,” imbuhnya.
Dijelaskan, sejarah perjalanan Arya Wiraraja banyak ditulis pada manuskrip kuno seperti Serat Pararaton, Kidung Wikayakrama, Kidung Harsawijaya, Kidung Rangalawe dan lain sebagainya.
“Beliau adalah Wiratama yang mumpuni dalam pendirian negara besar Majapahit, dan merupakan ksatria pilih tanding pandangannya jauh ke depan sehingga setiap langkah pemikirannya dapat dikatakan tidak pernah meleset,” jelasnya lebih lanjut.
Strategi pemerintahan atau strategi perang Arya Wiraraja menurutnya pantas mendapat acungan jempol dari pengamat sejarah.
“Dengan pemaparan kisah perjalanan Arya Wiraraja, diharapkan segenap civitas akademika Universitas Wiraraja mampu meniru, mencontoh kecerdasan, serta kepiawaian Arya Wiraraja dalam mengabdi kepada Nusa dan Bangsa,” pungkas Tadjul Arifien R.***
Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.
Follow







