PROFIL, DIMADURA – Wulansari Aliyatul Solikhah, sosok yang kini menjadi Ketua Umum Korps PMII Putri (Kopri) PB PMII periode 2024-2027, adalah seorang aktivis yang lahir di Bengkulu pada 31 Agustus 1994.
Kader PMII Ciputat ini dikenal memiliki kemampuan kepemimpinan yang menonjol sejak masa mudanya.
Semasa sekolah, Wulan, begitu ia akrab disapa, telah menunjukkan bakatnya dengan aktif memimpin berbagai organisasi seperti OSIS, Pramuka, hingga dipercaya menjadi kepala asrama.
BACA JUGA:
Ketika melanjutkan pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bakat kepemimpinan Wulansari semakin terasah.
Ia aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa, mulai dari Himpunan Mahasiswa Jurusan, Dewan Mahasiswa, hingga Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang bahasa dan olahraga.
Keaktifannya di lingkungan akademik tidak hanya menambah pengalaman, tetapi juga mengasah kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi.
Sebagai kader PMII, Wulansari berkembang dalam lingkungan yang mendukung pertumbuhan jiwa kepemimpinan perempuan.
PMII Ciputat, tempat Wulan mengasah kemampuan, menjadi saksi bagaimana ia tumbuh menjadi figur pemimpin yang bukan hanya mumpuni dalam organisasi, tetapi juga mampu memberikan inspirasi bagi kader perempuan lainnya.
BACA JUGA:
Wulan menjadi salah satu figur penting di PMII Ciputat, yang menginspirasi banyak kader perempuan untuk mengikuti jejaknya dalam berorganisasi dan memimpin.
Pada Kongres XXI PMII 2024 yang digelar di Jakabaring Sport City (JSC), Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (22/8), Wulansari berhasil meraih kepercayaan menjadi Ketua Umum Kopri PB PMII.
Proses pemilihan ini berlangsung dalam dua putaran, di mana Wulansari berhasil unggul dari tujuh kandidat lainnya. Pada putaran pertama, Wulan meraih 112 suara, menempatkannya di posisi kedua setelah Nadia Alfi Roihana yang memperoleh 115 suara.
Perolehan suara ini mengantarkan Wulan dan Nadia ke putaran kedua, di mana Wulan akhirnya meraih 174 suara, unggul dari Nadia yang mendapatkan 123 suara.
Kemenangan Wulansari ini menunjukkan betapa besar kepercayaan para peserta Kongres kepada dirinya untuk memimpin Kopri PB PMII dalam periode 2024-2027.
Wulan, dengan segala pengalaman dan dedikasinya, diharapkan mampu membawa Kopri PB PMII ke arah yang lebih baik, memperjuangkan hak-hak perempuan, dan menginspirasi lebih banyak kader perempuan untuk berani tampil dan memimpin.
Dalam pemilihan ini, Wulan berkompetisi dengan tujuh kandidat lainnya, yang semuanya memiliki latar belakang dan visi yang kuat untuk organisasi.
BACA JUGA:
Pada putaran pertama, dari total suara sah sebanyak 297, Wulan menempati posisi kedua dengan 112 suara.
Kandidat lainnya yang juga mencatatkan perolehan suara signifikan adalah Rhofitania dengan 39 suara, Robiyatul Adawiyah dengan 20 suara, dan Fitra Juniarti dengan 7 suara. Namun, pada akhirnya, hanya Wulan dan Nadia yang melaju ke putaran kedua.
Proses pemilihan yang ketat ini menjadi bukti dinamika dalam tubuh PMII, khususnya di Kopri, di mana gagasan dan visi kepemimpinan diuji dan dipertaruhkan.
Dengan kemenangan ini, Wulan membawa harapan baru bagi para kader perempuan PMII, bahwa kepemimpinan yang inklusif dan progresif adalah sesuatu yang bisa dicapai melalui kerja keras dan dedikasi.
Sebagai pemimpin baru, Wulan menghadapi tantangan besar untuk menjaga dan meningkatkan peran Kopri PB PMII dalam memperjuangkan isu-isu perempuan di Indonesia.
Dukungan dari kader dan jaringan yang kuat diharapkan dapat membantu Wulan dalam menjalankan amanah ini. Dengan segala bekal pengalaman yang dimilikinya, Wulan siap menghadapi tantangan tersebut dan memimpin Kopri PB PMII menuju masa depan yang lebih cerah.***
Respon (2)