Langsung ke konten
dimadura
  • Pakèban
  • Bubungan
  • Konten
  • Tomang
    • Sumenep
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Bangkalan
    • Tapalkuda
    • Editorial
    • Advertorial
    • Nasional
    • Manca
  • Sakèthèng
    • Tareka
    • Soal
    • Doa
    • Buku
    • Materi
  • Pangkèng
    • Sastra
    • Kosa Kata
    • Paramasastra
  • Okara
    • Ghâghuridhân
    • Gancaran
    • Esai
    • Kolom
    • Cerpen
    • Carèta
    • Legenda
  • Ghârḍu
    • Sejarah
    • Wisata
    • Budaya
  • Congkop
    • Profil
    • Tokoh
    • Obituari
    • Situs
    • Asta
    • Pangrajâ
  • Roma
    • Desa
    • Komunitas
    • Lembaga
    • Organisasi
  • Ḍâpor
    • Kuliner
    • Bârung
  • Konten
    • Tecno
    • Elektro
    • Film
    • Otomotif
  • Bubungan
    • Kisah Mistis
    • Fakta Unik
Beranda Pangkèng Sastra Nilai-Nilai Luhur dalam Pantun Bahasa Madura: Moral, Agama, dan Budaya
PangkèngSastra

Nilai-Nilai Luhur dalam Pantun Bahasa Madura: Moral, Agama, dan Budaya

Avatar Of Dimadura
dimadura3 min baca
14 Juli 202414 Juli 2024
616
5
×

Nilai-Nilai Luhur dalam Pantun Bahasa Madura: Moral, Agama, dan Budaya

Sebarkan artikel ini
Nilai-Nilai Luhur Dalam Pantun Bahasa Madura: Moral Budaya Dan Agama (Dokumen Dimadura.id)

Logo Dimadura.idSASTRA DIMADURA – Pantun Madura mengandung banyak nilai moral, agama, dan budaya yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pantun, masyarakat Madura menyampaikan ajaran-ajaran yang penting untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian.

Nilai Moral

Pantun Madura sering kali berisi nasihat tentang perilaku yang baik dan buruk. Berikut ini beberapa contoh pantun dengan nilai-nilai luhur yang tersirat di dalamnya.

Contoh:

Bhângo’ neng-ngennengnga,
ètèmbhâng acaca dhâddhi salana

Arti: Lebih baik diam saja, daripada bersuara malah jadi masalah


BACA JUGA: 

Salah Satu Contoh Pantun Madura Puitis Yang Sarat Akan Nasehat Dan Bernuansa Filosofis Dalam Artikel Ini (Gambar Ilustrasi: Dokumen Dimadura.id)

Keindahan Pantun Madura, Mulai Pantun Kena Mental hingga Jenis Pantun Puitis


Maksud: Pantun ini mengajarkan pentingnya menjaga ucapan. Dalam kehidupan, sering kali kata-kata yang tidak terkontrol bisa menyebabkan masalah, mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam berbicara.

Clifford Geertz dalam bukunya The Religion of Java, menyebutkan, pantun sering digunakan dalam masyarakat Jawa (termasuk Madura) sebagai alat untuk menyampaikan pesan moral dan etika. Pantun-pantun ini berfungsi sebagai kontrol sosial yang halus namun efektif.

Nilai Agama

Pantun Madura juga mencerminkan nilai-nilai agama, terutama Islam, yang dianut oleh mayoritas masyarakat Madura.

Contoh:

Angèn alèmbây maghuli dâun
Dâun akobâ’ ka sampèyan
Rèng alèm sedhâ toron andârun
Kobhurrâ ro’om asrendemman

Arti:

BACA JUGA:  5 Contoh Puisi Madura, Boleh Kalian Tafsir Bagaimana Saja

Angin berhembus pelan menggerakkan daun Daun melambai manggil kalian
Orang alim wafat turun andarun (seberkas cahaya)
Kuburannya semerbak wewangian

Maksud: Pantun ini mengingatkan tentang kehidupan setelah kematian dan pentingnya berbuat baik selama hidup. Nilai-nilai agama tersebut mencerminkan keyakinan akan adanya kehidupan setelah mati dan pentingnya amal perbuatan.

Dalam Islamic Poetry and Poetics: Traditions and Modernity, John Renard menjelaskan bahwa puisi dan pantun sering kali digunakan dalam tradisi Islam untuk mengajarkan nilai-nilai agama dan spiritualitas.

Pantun Madura, dengan cara yang sederhana namun mendalam, mengajarkan pentingnya amal baik dan kehidupan setelah mati.

Nilai Budaya

Pantun Madura juga mencerminkan nilai-nilai budaya lokal yang sangat kuat. Melalui pantun, nilai-nilai seperti gotong royong, hormat kepada orang tua, dan pentingnya menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat diajarkan kepada generasi muda.

Contoh:

Bâto saghunong èkambhuli’in, rassa dhâmmang sakejjhâ’ân

Arti: Batu segunung diangkut bergotong-royong, rasanya ringan sebentar rampung.

Maksud: Pantun ini mengajarkan tentang pentingnya gotong royong dan kerja sama dalam masyarakat. Nilai budaya gotong royong ini sangat kuat dalam tradisi Madura dan dicerminkan melalui pantun.

Dalam bukunya Cultural Values in Indonesia, Koentjaraningrat menjelaskan bahwa nilai-nilai seperti gotong royong dan hormat kepada orang tua merupakan bagian integral dari budaya Indonesia, termasuk Madura.

BACA JUGA:  Kumpulan Puisi Caknun Emha tentang Puasa dan Idulfitri

Dalam prakteknya, pantun seringkali digunakan sebagai media untuk menyampaikan dan menguatkan nilai-nilai tersebut.

Pengaruh Globalisasi

Dalam era globalisasi, pantun Madura menghadapi tantangan dalam mempertahankan relevansinya. Namun, pantun tetap menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai lokal kepada generasi muda.

Anthony Giddens dalam Runaway World: How Globalisation is Reshaping Our Lives, menuturkan bahwa globalisasi tidak selalu berarti hilangnya tradisi lokal.

Sebaliknya, globalisasi dapat menjadi kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya lokal ke dunia internasional.

Dengan memahami nilai-nilai moral, agama, dan budaya dalam pantun Madura, kita dapat melihat bagaimana ia berfungsi sebagai media untuk mengajarkan kebijaksanaan hidup.

Pantun tidak hanya merupakan warisan budaya yang indah, tetapi juga sarat dengan makna yang relevan dalam kehidupan modern.


Referensi:

  • Geertz, Clifford. The Religion of Java. University of Chicago Press, 1976.
  • Renard, John. Islamic Poetry and Poetics: Traditions and Modernity. University of California Press, 2004.
  • Koentjaraningrat. Cultural Values in Indonesia. Jakarta: Gramedia, 2002.
  • Giddens, Anthony. Runaway World: How Globalisation is Reshaping Our Lives. Profile Books, 1999.
Post Views: 616
Tag: Bahasa Madura Contoh Nilai Agama Nilai Budaya Nilai Moral Pantun Madura Sastra
Penulis: Redaksi
Contoh Struktur Pantun Madura Kena Mental (Ist/Dimadura.id)
Ragam dan Struktur Pantun Madura: Keindahan dalam Kesederhanaan
5

TOPIK TERKAIT

5 Contoh Puisi Perpisahan Bahasa Madura Untuk Siswa Smp | Ghuru Bân Kobhi Paè' | Pa'.. Bu.. Bhâdhân Kaulâ Senneng Kobhi Paè'... (Doc. Dimadura)Pangkèng
5 Contoh Puisi Perpisahan Bahasa Madura untuk Siswa SMP, Sentuh Hati Guru
Gambar Ilustrasi Perpisahan Siswa Sma (Istimewa/Doc. Dimadura)Pangkèng
5 Contoh Puisi Perpisahan Bahasa Madura untuk Siswa SMA
Gambar Cover Artikel &Quot;Menelisik Humor Lintas Bahasa: Tebak-Tebakan Indonesia Dalam Terjemahan Bahasa Madura&Quot; (Doc. Dimadura)Pangkèng
Menelisik Humor Lintas Bahasa: Tebak-Tebakan Indonesia dalam Terjemahan Bahasa Madura
Gambar Ilustrasi 5 Puisi Perpisahan Siswa Sd, Terjemah Bahasa Madura, Bikin Enyuh! (Doc. Dimadura)Pangkèng
5 Puisi Perpisahan Siswa SD, Terjemah Bahasa Madura, Bikin Enyuh!
Bi-Ibi: Hantu Bambu, Rasa Cemas, Dan Anak Layar (Ilustrasi/Doc. Dimadura)Bubungan
Bi-ibi: Hantu Bambu, Rasa Cemas, dan Anak Layar
Gambar Ilustrasi Badenggung, Yang Dilambangkan Dengan Tokoh Bagong, Anak Semar, Dalam Dunia Pewayangan (Doc. Dimadura)Kosa Kata
O… Badenggung reh!

BACA JUGA

5 Contoh Puisi Perpisahan Bahasa Madura Untuk Siswa Smp | Ghuru Bân Kobhi Paè' | Pa'.. Bu.. Bhâdhân Kaulâ Senneng Kobhi Paè'... (Doc. Dimadura)
5 Contoh Puisi Perpisahan Bahasa Madura untuk Siswa SMP, Sentuh Hati Guru
Pangkèng14 Mei 2025

SASTRA, DIMADURA – Perpisahan sekolah adalah momen penuh emosi, terutama bagi siswa SMP yang akan melangkah ke jenjang berikutnya. Dalam budaya Madura, ungkapan rasa terima kasih, kenangan, dan harapan bisa…

Gambar Ilustrasi Perpisahan Siswa Sma (Istimewa/Doc. Dimadura)
5 Contoh Puisi Perpisahan Bahasa Madura untuk Siswa SMA
Pangkèng14 Mei 2025

SASTRA, DIMADURA – Perpisahan adalah jeda sunyi di antara riuh kenangan dan harapan. Dalam bahasa ibu yang kaya rasa, lima puisi berikut lahir dari perenungan yang dalam—tentang guru, ruang kelas,…

Gambar Cover Artikel &Quot;Menelisik Humor Lintas Bahasa: Tebak-Tebakan Indonesia Dalam Terjemahan Bahasa Madura&Quot; (Doc. Dimadura)
Menelisik Humor Lintas Bahasa: Tebak-Tebakan Indonesia dalam Terjemahan Bahasa Madura
Pangkèng13 Mei 2025

SASTRA, DIMADURA – Ternyata, tidak semua tebak-tebakan dalam Bahasa Indonesia bisa dialihbahasakan secara tepat dan terukur. Hal ini karena bahasa tidak hanya soal komunikasi, tapi juga warisan budaya—termasuk dalam bentuk…

Gambar Ilustrasi 5 Puisi Perpisahan Siswa Sd, Terjemah Bahasa Madura, Bikin Enyuh! (Doc. Dimadura)
5 Puisi Perpisahan Siswa SD, Terjemah Bahasa Madura, Bikin Enyuh!
Pangkèng11 Mei 2025

PANGKÈNG SASTRA, DIMADURA – Perpisahan adalah pelajaran pertama tentang kehilangan yang indah. Di bangku SD, momen ini menjadi kenangan tak tergantikan—terutama kepada sosok guru yang sabar membimbing sejak kita belum…

Bi-Ibi: Hantu Bambu, Rasa Cemas, Dan Anak Layar (Ilustrasi/Doc. Dimadura)
Bi-ibi: Hantu Bambu, Rasa Cemas, dan Anak Layar
Bubungan13 April 2025

“Sènga’ ekèco’ bi-ibi bâ’na, yâ!” Awas diculik bi-ibi kamu, ya! “Jhâ’ lem-malem, mon la para’ adân maghrib, dhuli molè, manna èyerrep bi-ibi.” Jangan larut malam, kalau sudah hampir azan maghrib,…

Gambar Ilustrasi Badenggung, Yang Dilambangkan Dengan Tokoh Bagong, Anak Semar, Dalam Dunia Pewayangan (Doc. Dimadura)
O… Badenggung reh!
Kosa Kata12 April 2025

KOSAKATA, DIMADURA – “O… Badenggung reh!” Demikian istilah serupa mantra yang dulu sering penulis dengar dari mulut-mulut warga kampung Desa Bangkal, Sumenep, Madura, terutama di era 1990-an. Kalimat itu bukan…

Roma

  • 1
    Haji Obet Pimpin PKDI Sumenep, Tandai Akhir Era AKD dan Miskun Legiyono
    15 Mei 2025
  • 2
    Ledakan Pendaftar Camaba Tembus 1.032, UNIBA Madura Tambah Dua Doktor Baru
    14 Mei 2025
  • 3
    UNIBA Madura Ambil Langkah Strategis demi Kemajuan Daerah dan Kampus
    14 Mei 202514 Mei 2025
  • 4
    Aliran Sungai Meluap di Dusun Paddusan, Sekdes dan Babinsa Tinjau Lokasi, Satu Rumah Tertimpa Pohon
    13 Mei 202513 Mei 2025
  • 5
    Komunitas Ronggun Gelar Aksi Peduli Lingkungan di Sungai Batang-Batang Daya
    11 Mei 202511 Mei 2025

  • 1
    5 Puisi Perpisahan Siswa SD, Terjemah Bahasa Madura, Bikin Enyuh!
    11 Mei 2025 592
  • 2
    Event Perdana SMSI Madura Raya: Pelantikan, Penghargaan, hingga Pesta Budaya
    9 Mei 20259 Mei 2025 491
  • 3
    Rektor Unitomo Ajak SMSI Jatim Dirikan Pusat Studi Media Massa
    9 Mei 2025 483
  • 4
    ABS Sumenep, Wisata Kolam dan Mancing di Gapura, Bernuansa Pedesaan dan Perbukitan
    13 Mei 2025 446
  • 5
    Aliran Sungai Meluap di Dusun Paddusan, Sekdes dan Babinsa Tinjau Lokasi, Satu Rumah Tertimpa Pohon
    13 Mei 202513 Mei 2025 406
  • 6
    Menelisik Humor Lintas Bahasa: Tebak-Tebakan Indonesia dalam Terjemahan Bahasa Madura
    13 Mei 2025 381
  • 7
    5 Contoh Puisi Perpisahan Bahasa Madura untuk Siswa SMA
    14 Mei 2025 380
  • 8
    Komunitas Ronggun Gelar Aksi Peduli Lingkungan di Sungai Batang-Batang Daya
    11 Mei 202511 Mei 2025 378
  • 9
    UNIBA Madura Ambil Langkah Strategis demi Kemajuan Daerah dan Kampus
    14 Mei 202514 Mei 2025 373
  • 10
    5 Contoh Puisi Perpisahan Bahasa Madura untuk Siswa SMP, Sentuh Hati Guru
    14 Mei 2025 372

dimadura.id | ruang bagi orang Madura membaca, menulis, dan bersuara dalam bahasa, budaya, dan kearifan sendiri.
Jalan Raya Gapura, Ds. Buddagan Bangkal No. 41, Kec. Kota, Sumenep, Madura, Indonesia
082333811209
redaksi@dimadura.id
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Tarif Kerjasama
DIMADURA.ID @2024 - All Right Reserved
dimadura
  • Tomang
    • Sumenep
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Bangkalan
    • Tapalkuda
    • Editorial
    • Advertorial
    • Nasional
    • Manca
  • Sakèthèng
    • Tareka
    • Soal
    • Doa
    • Buku
    • Materi
  • Pangkèng
    • Sastra
    • Kosa Kata
    • Paramasastra
  • Okara
    • Ghâghuridhân
    • Gancaran
    • Esai
    • Kolom
    • Cerpen
    • Carèta
    • Legenda
  • Ghârḍu
    • Sejarah
    • Wisata
    • Budaya
  • Congkop
    • Profil
    • Tokoh
    • Obituari
    • Situs
    • Asta
    • Pangrajâ
  • Roma
    • Desa
    • Komunitas
    • Lembaga
    • Organisasi
  • Ḍâpor
    • Kuliner
    • Bârung
  • Konten
    • Tecno
    • Elektro
    • Film
    • Otomotif
  • Bubungan
    • Kisah Mistis
    • Fakta Unik