NEWS SUMENEP – Distribusi bantuan sosial yang diinisiasi oleh Dinas Sosial, Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep mengalami sedikit kendala akibat cuaca buruk yang melanda perairan Sumenep beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Mustangin, melalui Kabid Rhabilitasi Sosial, Fajarisman, menjelaskan, bahwa distribusi bantuan ke wilayah kepulauan ini menurutnya menjadi tantangan tersendiri karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Meski demikian, Fajarisman memastikan bahwa bantuan akan tetap sampai ke tangan para penerima di kepulauan. Ia menegaskan, perwakilan dari kepulauan Sapeken bahkan telah hadir untuk menerima bantuan secara simbolis pada acara yang diadakan di daratan.
“Penyerahan bantuan untuk warga kepulauan nanti tetap akan kita antar, soalnya sekarang gelombang sedang tinggi. Perwakilan dari Sapeken sekarang ada yang hadir, jadi hari ini kita selesaikan dulu yang ada di sini,” katanya.
Bantuan sosial yang disalurkan Dinsos P3A ini berupa paket sembako yang terdiri dari 30 kilogram beras, dua kardus mie, dua liter minyak goreng, dan kecap senilai Rp1 juta.
Bantuan tersebut diberikan kepada lansia berusia 70 tahun ke atas yang tidak pernah menerima bantuan serupa sebelumnya, serta penyandang disabilitas yang memenuhi syarat.
Lanjut Fajrisman, kendala cuaca tidak akan mengurangi komitmen pemerintah Kabupaten Sumenep untuk memastikan bantuan sampai ke seluruh penerima, termasuk yang berada di wilayah kepulauan.
“Bantuan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan. Meskipun ada kendala cuaca, kami akan pastikan bantuan ini sampai kepada mereka yang berhak,” tegasnya.
Dalam program ini, Dinsos P3A telah menyalurkan beasiswa kepada 270 mahasiswa dan paket sembako senilai Rp1 juta kepada 318 lansia serta penyandang disabilitas.
Maos Jhughân
Masing-masing penerima bantuan beasiswa mendapatkan nominal yang bervariasi, mulai dari Rp2 juta hingga Rp2,5 juta, yang berasal dari anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Kabupaten Sumenep.
Dalam menghadapi situasi sulit seperti ini, pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat dan organisasi kemasyarakatan, untuk memastikan bahwa bantuan tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran.
Kabid Rehsos Fajarisman mengakui bahwa anggaran yang tersedia untuk bantuan sosial ini terbatas, sehingga jumlah bantuan yang diberikan mungkin tidak sebesar yang diharapkan. “Mohon maaf, jumlah bantuan ini sedikit, karena anggarannya juga sedikit. Ini kan hanya sebagai bentuk kepedulian,” ujarnya.
Namun, ia memastikan bahwa bantuan yang diberikan tetap merata dan tidak ada diskriminasi antara penerima di daratan dan kepulauan.
“Masing-masing orang satu juta, sama, untuk yang lansia dan disabilitas, tidak ada diskriminasi. Kalau yang beasiswa untuk mahasiswa lain,” tambahnya menegaskan.
Sebelum menutup keterangan, ia mengingatkan masyarakat yang mungkin belum terdaftar sebagai penerima bantuan untuk segera mengajukan permohonan ke Dinsos P3A, agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi.
“Jika ada yang tidak terurus, segera ajukan ke kami. Kita utamakan kebersamaan, terutama dengan para pelaku media,” katanya.
Terakhir, ia berharap para penerima dapat memanfaatkan bantuan yang telah diterima dengan baik. “Ini kan dari Pemerintah Daerah, untuk itu maksimalkan, manfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya, gunakan jangan dijual,” pesannya.***