NEWS DIMADURA – Humas PT BTN (PERSERO) Tbk, Rakhmat Baihaqi, mendesak sejumlah media agar menurunkan berita negatif soal prekreditan salah satu bank BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan perumahan itu.
Pria yang mengaku sebagai mantan wartawan ekonomi Koran Sindo ini sempat mengajak sejumlah wartawan yang meliput dugaan skandal perkreditan di BTN Sumenep dan BTN Bangkalan agar menemuinya di Surabaya guna klarifikasi lebih lanjut.
Seperti halnya upaya konfirmasi wartawan kepada Kepala Kantor Cabang BTN Bangkalan, Asep Hendrisman, Rakhmat coba mengelak diwawancara sebagai Humas BTN dengan cara menawarkan ‘pertemanan’.
“Boleh tidak untuk berita negatif yang kemarin itu di-takedown. Kita pengennya berteman saja dengan wartawan,” kata Rakhmat, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Selasa (10/9) siang.
“Kenapa sih kita minta untuk di-takedown, karena ketika ada pemberitaan negatif pasti jadi sorotan OJK, investor dan lainnya. Makanya, kami harus sikapi dengan benar. Jadi kita pengennya berteman saja,” imbuh Rakhmat balk-blakan.
Rakhmat mengeklaim bahwa sejumlah berita yang terbit tidak berimbang dan tidak patuh terhadap prinsip-prinsip dan etika jurnalistik.
“Ya, kita bisa bertemu, tapi dari atasan minta agar itu berita-berita negatif tentang BTN ditakedown dulu, itu kan kesannya mengada-ada,” ujarnya, saat dikonfirmasi ulang, Kamis (12/9) sore.
Namun demikian, saat diminta keterangan lebih lanjut, langsung melalui sambungan selulernya, Rahmat mengaku tidak memiliki kapasitas penuh untuk menjawab konfirmasi wartawan. Dia hanya meminta wartawan untuk menyampaikan poin-poin terkait pelayanan buruk bank BUMN di Madura untuk disampaikan kepada atasannya.
Alih-alih menjawab 5 persoalan yang ditanyakan wartawan soal naiknya suku bunga secara tiba-tiba yang dialami owner Perumahan Bukit Damai di Sumenep, Nanda Wirya Laksana, upaya konfirmasi yang dilayangkan media hingga kini masih belum mendapatkan tanggapan apapun.
Kemudian, sambung dia, soal kenaikan suku bunga yang diberitakan menurutnya tidak ada kaitannya dengan BI-Rate, melainkan murni merupakan kewenangan pemerintah.
Ia lalu mengalihkan pembicaraan bahwa dirinya adalah mantan wartawan ekonomi Koran SINDO. “Aku juga pengalaman, karena aku juga mantan wartawan. Aku kemarin wartawan ekonomi di SINDO. Jadi misal kayak kemarin yang ada berita tentang pemalsuan surat, itu sebenarnya tidak ada pemalsuan surat, cuma kurang komunikasi saja,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan di atas, Pemimpin Redaksi (Pemred) Madurapost, Nurus Solehen menyatakan bahwa pihaknya menolak permintaan Humas BTN. Nurus menyampaikan, berita negatif tentang BTN di atas menurutnya murni sebagai kontrol sosial, edukasi kepada publik dan demi menjalankan fungsi pers di bidang informasi.
“Kami tetap berdiri pada prinsip jurnalistik yang mengedepankan keberimbangan, akurasi, dan kontrol sosial. Setiap berita yang kami terbitkan telah melalui proses verifikasi yang matang. Permintaan untuk menurunkan berita ini justru menunjukkan adanya upaya untuk menutupi informasi yang penting bagi publik,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap klarifikasi dari pihak mana pun, termasuk BTN, namun permintaan takedown berita tanpa alasan yang kuat menurutnya bukanlah hal yang bisa diterima.
“Pers adalah pilar keempat demokrasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi dan menginformasikan publik secara objektif. Kami tidak akan tunduk pada tekanan apa pun yang berupaya membungkam kebebasan pers,” tandasnya.
Sekadar diketahui, berikut ini sejumlah berita negatif soal BTN yang tayang di 4 laman media resmi SuaraIndonesia-News.com, Madurapost.net, Dimadura.id, dan Madurapers.com yang diminta takedown.
1. Berita SuaraIndonesia-News
Suku Bunga Kredit Naik Mendadak, Profesionalisme KCP BTN Sumenep Dipertanyakan
BTN Diduga Langgar Prinsip Transparansi Bank Indonesia
Bank BTN Terkesan Tutupi Masalah Skandal Perkreditan dan Kebobrokan Pelayanan
Pakar Keuangan Kritik Profesionalisme BTN, Kelalaian Administratif Ganggu Proses Kredit
2. Berita dimadura.id
Kasus Bank BTN Picu Dugaan Pelanggaran Terhadap Regulasi Bank Indonesia
Kacab BTN Bangkalan ke Sumenep, Wirya: Maaf Itu Lebih Besar dari Uang
Pendanaan Mitra BTN di Madura Diduga Bermasalah, Kasus Bisa Merajalela
Reputasi BTN dan BUMN Jadi Taruhan, Asep Hendrisman ‘Main Petak Umpet’
BTN Ancam Sejumlah Media, Pemred Madurapost dan Madurapers Jawab Begini
Saham BTN Anjlok, Dugaan Skandal Besar Buka Borok Sistem Internal Bank
3. Berita Madurapost
BTN Naikkan Suku Bunga Kredit Tanpa Pemberitahuan, Asep Hendrisman Berkelit Urusan Pusat
Dugaan Skandal Takut Bocor, BTN Cabang Bangkalan Berdalih Ada Miskomunikasi
Kebohongan KCP BTN Sumenep Soal Kenaikan BI-Rate, Kantor Cabang Bangkalan Dalangnya?
Surat Salah Alamat dan Tanda Tangan Kosong, MaduraPost Tolak Holding Statement BTN
4. Terbit di Madurapers
Skenario Bank BTN Sembunyikan Fakta Kasus Perkreditan hingga Pelayanan Buruk
Kasus Skandal Perkreditan Bank BTN Labrak Aturan BI dan OJK
Nasabah Kecewa, BTN Bangkalan Dalang Dibalik Fakta Kenaikan Suku Bunga Mendadak
Mitra Bank BTN Merugi, Kesalahan Administrasi Bukti Bank BUMN Amatiran
Babak Baru Skandal BTN, Dugaan Pemalsuan Surat Resmi Seret Nama Ramon Armando
BTN Pusat Ancam Madurapers, Redaksi Siap Buka Kasus Skandal Besar di Meja Hijau
***