dimadura
Beranda Pangkèng Paramasastra 4 Macam Okara Bahasa Madura Berdasarkan Isinya

4 Macam Okara Bahasa Madura Berdasarkan Isinya

Berikut 4 macam okara bahasa Madura berdasarkan isi atau indikasi kata induktif yang menyusunnya.

Okara Bahasa Madura Berdasarkan Isi atau Indikasi Kata yang Menyusunnya (Arsip @dimaduraID)

Img 20230304 014921 202 E1680177139947Pangkèng, Paramasastra–Dilihat dari unsur kata induktif yang menyusunnya, setidaknya okara bahasa Madura terbagi menjadi 4 macam.

Merangkum beberapa sumber, berikut ini 4 macam okara bahasa Madura berdasarkan isi atau indikasi kata induktif yang menyusunnya.

4 Macam Okara Bahasa Madura Berdasarkan Indikasi Isi sebuah kalimat antara lain, 1) okara petodu (instruksional) , 2) okara careta (deklaratif), 3) okara petanya (integratif), 4) okara pesoro (imperatif).

1. Okara petodu

Okara petodu dalam bahasa Indonesia kita sebut kalimat petunjuk atau instruksional. Dengan kata lain, okara tersebut memuat kata pronomina atau kata ganti tempat seperti: ini (reya), itu (rowa), di sini (e dhinna’), di sana ( e dhissa’), dan lain sebagainya.

Dalam paramasastra bahasa Madura, kata petunjuk terkadang diletakkan di depan okara dan terkadang diletakkan setelah kata pertama.

Baca Juga: Rangrang Oreng Lebur Nyerrat Gaguridan Basa Madura, Ka’dhinto 10 Faktor Asel Jajak Pamanggi DIMADURA

Diletakkannya kata petunjuk setelah kata pertama dalam okara bertujuan atau berfungsi untuk menjelaskan kata itu sendiri. Mari perhatikan beberapa contoh berikut!

a. terletak di depan okara

  • Arowa se ekoca’ oreng ontong
  • Reya ettassa Ramli se ceccer ba’ari’
  • E dhinna’ tadha’ ajam celleng molos
  • E dhissa’ rowa kompolanna oreng carokong

  • Itulah yang disebut orang beruntung
  • Ini tas Ramli yang tertinggal kemarin
  • Di sini tidak ada ayam hitam polos
  • Di sana itu kumpulannya orang kumuh

Baca Juga: Macemma Ranḍhâ

b. terletak setelah kata yang diterangkan

  • Kana’ jareya mored SMANU Sumenep
  • Bengko rowa bagus onggu
  • Sape dhissa’ ba’-juba’ kabbi, ta’ kenneng kadagang
  • Embi’ e dhiya lako amonyeyan

  • Anak ini murid SMANU Sumenep
  • Rumah itu bagus sekali
  • Sapi di sana jelek-jelek semua, tak cocok untuk dijadikan dagangan
  • Kambing di sini selalu mengembek

c. terletak di akhir okara

  • Mon melleya nase’ e dhissa’ juko’na man-nyaman kabbi
  • Baramma’a pas mon la mara reya!
  • Sandhalla ana’na ceccer e bengko rowa

  • Kalau mau beli nasi di sana ikannya enak-enak semua
  • Lalu bagaimana kalau sudah begitu
  • Sandal anaknya ketinggalan di rumah itu

Baca Artikel Terkait: Okara Bahasa Madura: Arti, Contoh dan Macam-macam Frasa Beserta Fungsinya

Halaman: 1 2 3 4

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

3 Komentar

  1. It’s hard to find knowledgeable people on this topic, but you sound like you know what you’re talking about! Thanks

Komentar Ditutup

Iklan